KS, MANILA – Badan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Manajemen Filipina melaporkan Topan Jolina menyebabkan 17 orang tewas dan 33 ribu warga lainya memilih untuk mengungsi.
Dalam laporannya lembaga itu mengatakan Topan Jolina berdampak pada 313.373 orang, sementara Topan Kiko tercatat memengaruhi 11.145 orang, sekitar 24 orang terluka sementara tujuh masih hilang.
Hujan dari dua badai tersebut menyebabkan banjir pada 40 daerah di seluruh negeri. Setidaknya 33.000 orang mengungsi di pusat-pusat evakuasi atau di daerah lain di luar fasilitas resmi.
Gangguan cuaca yang terkait dengan Jolina juga merusak 8.924 rumah, 432 di antaranya terdaftar sebagai “hancur total” ujar laporan NDRRMC seperti diberitakan Philstar, Minggu (12/9/2021) kemarin.
Biro cuaca negara bagian Pagasa memperingatkan hujan lebat di Luzon Utara sebagai akibat dari Topan Kiko yang kini masih berada di luar Fililipina.
Belum ada laporan tentang korban, cedera, dan orang hilang yang disebabkan oleh Topan Kiko, meskipun dewan mencatat bahwa 5.112 orang dievakuasi terlebih dahulu karena hujan.
Dalam pesan terpisah kepada wartawan, Penjaga Pantai Filipina mengatakan bahwa laporan terbaru dari Pusat Komandonya menemukan bahwa tidak ada kapal yang tersisa yang masih terdampar akibat hujan lebat.
Pemerintah tetap waspada untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada unit pemerintah daerah dan Kantor Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Kota di tengah hujan yang terus berlanjut di beberapa daerah.
Topan Jolina menghampiri wilayah Filipina sebanyak sembilan kali dari Senin hingga Rabu kemarin. (int/red)