KS, JAKARTA – Lembaga International Networking for Humanitarian (INH) mengajak kepada seluruh
Non-Governmental Organization (NGO) yang bergerak dibidang kemanusian di Indonesia agar ikut
bersama-sama dalam projek pembangunan asrama para asatidz atau guru di kawasan distrik Sur
Baher, Kota Jerusalem, Palestina.
Pembangunan asramah yang diperkirakan sekitar 90 unit ini membutuhkan biaya yang cukup besar.
Oleh karena itu, peran aktif NGO di Indonesia ini dinilai sangat membantu guna meringankan
beban pembangunan projek tersebut.
Faruq Habibullah Mahdi, Manager Program INH mengatakan saat ini INH sudah melakukan road show ke sejumlah NGO yang notabenya memiliki rekam jejak terhadap perjuangan warga Palestina.
Tujuanya untuk mensosialisasikan kepada pra pengurus NGO agar bisa berberan aktif dalam
program tersebut.
“Setelah kita mendapatkan mandat dari Dubes Palestina, yakni Mr Zuhair Al Sun kami langsung
bergerak cepat untuk mensosialisasikan program ini ke sejumlah lembaga yang memiliki program
dan kepedulian terhadap Palestina,” kata Mahdi dalam siaran persnaya, Kamis (21/10/2021).
Menurutnya, sejumlah lembaga yang sudah didatangi INH diantaranya Dompet Dhuafa, Nusantara Palestina Center (NPC), Darul Tauhid Peduli dan Aqsho Working Group (AWG). Respon positif dari para pengurus lembaga tersebut menjadi modal utama bagi kita dalam mensukseskan program tersebut.
“Mudah-mudahan ada banyak lagi lembaga yang lain yang akan bergabung dalam program kegiatan kemanusian ini,” harapnya.
Rencananya, INH dan Dubes Palestina di Jakarta akan mengundang sejumlah NGO lainya untuk membahasa secara teknis dan kerjasama dalam proyek pembangunan tersebut.
“Alhamdulillah semua respon NGO yang kita datangi mereka sangat antusias dan ingin sekali bisa terlibat dalam program ini, mudah-mudahan ini bisa membantu dan meringankan beban pemerintah Palestina dalam memberikan ketersedian rumah bagi para guru disana,” harapnya.
Sebelumnya, Dubes Palestina Zuhair Al Sun menyatakan, pembangunan rumah atau tempat tinggal bagi para guru membutuhkan banyak biaya. Oleh karena itu, Indonesia dianggap sebagai negara yang memiliki kepedulian sangat besar terhadap Palestina.
“Alhamdulillah kami atas nama pemerintah Palestina mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia khususnya INH yang sudah merespons dan ikut berpartisipasi dalam program pembangunan ini,” kata Al Sun.
Al Sun menjelaskan, program ini termasuk kerangka program nasional yang bertujuan menjaga stabilitas keberadaan warga di Jerusalem.
“Perkumpulan tenaga pengajar di Sur Baher yaitu suatu organisasi amal yang berkantor pusat di daerah Sur Baher Jerusalem menyampaikan keinginan mereka untuk membangun perumahan untuk tenaga pengajar di daerah Sur Baher yang berbatasan dengan permukiman Armon Hanatziv,” pungkasnya. (red)