KS, JAKARTA – Presiden Joko Widodo memiliki Jendral Andika Perkasa sebagai calon tunggal sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki purna tugas pada akhir bulan November ini.
Secara resmi, surat penunjukan Kepala Staf Angkatan Darat sebagai orang nomor satu di TNI pun sudah masuk ke ruang Pimpinan DPR RI pada Rabu (3/11/2021) kemarin.
Menanggapi pergantian kursi Panglima TNI tersebut, Sekretaris Jenderal Persaudaraan Aktivis dan Warga Nusantara ( Pandawa Nusantara), Faisal Anwar menyampaikan bahwa pengangkatan Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sesuai Pasal 10 UUD RI 1945.
Namun demikian, berdasarkan UU 34 Tahun 2004 tentang TNI Pasal 13 ayat 2, pengangkatan tersebut harus mendapatkan persetujuan DPR terlebih dahulu.
Menurut Faisal, Terkait rotasi angkatan, hal tersebut memang bukan sebuah keharusan karena dalam Pasal 13 Ayat (4) UU TNI hanya disebutkan bahwa Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
“Rotasi panglima dari tiap angkatan telah berjalan sekitar 17 tahun dalam 3 kepemimpinan (presiden) yang berbeda dan selama ini berjalan baik, ” kata Faizal dalam keterangan persnya yang diterima redaksi kabarsenator.com, Kamis (4/11/2021).
Menurutnya, peningkatan kesejahteraan prajurit TNI perlu dijadikan skala prioritas dalam memperkuat TNI.
“Mengutip istilah Not the gun behind the man but the man behind the gun¬, Sehebat apapun perangkat atau alutsista yang dimiliki TNI, selama prajurit tidak berada dalam kondisi aman dan nyaman secara fisik dan psikis maka kecanggihan alat tidak akan memiliki makna apapun,” jelasnya.
Dalam konteks ini, lanjut Faizal perlu adanya dukungan terhadap kondisi fisik dan psikis tidak hanya pada anggotanya semata tetapi juga keluarganya. Karena itu, dukungan terhadap kesejahteraan prajurit sangat perlu dilakukan dalam bentuk rumah dinas, gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya yang dianggarkan oleh negara.
“Kerap masih terdengar selalu saja ada elegi dari prajurit TNI ketika bercerita terkait kesejahteraannya. Ini yang membuat mereka (prajurit TNI) terpaksa mengambil pekerjaan sampingan yang bernilai ekonomis.” ujar Faisal
Ia pun berharap, penunjukan Jenderal Andika Perkasa oleh presiden Jokowi menjadi Panglima TNI mampu mengantarkan institusi TNI semakin profesional dan prajurit TNI makin sejahtera. (red)