KS, JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengungkapkan sejauh ini telah ada 723 kiai di Indonesia meninggal dunia usai terinfeksi virus corona (Covid-19). Jumlah bisa bertambah lantaran pandemi Covid-19 belum usai.
Hal itu disampaikan Pimpinan Baznas RI sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Nasional Baznas RI, Saidah Sakwan berdasarkan data yang ia peroleh dari Kementerian Agama.
“Ada 723 kiai meninggal, karena Covid-19. Se-Indonesia selama pandemi,” kata Sakwan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (27/8/2021).
Demi mencegah angka ulama meninggal dunia bertambah, Baznas melakukan sejumlah upaya mitigasi. Misalnya berupa pemeriksaan kesehatan terhadap para kiai yang menjadi pengasuh pondok pesantren (ponpes).
“Maka itu kita bikin program Kita Jaga Kiai,” sebutnya.
Program Kita Jaga Kiai ini sendiri telah diluncurkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin awal Agustus 2021 lalu. Tujuannya yaitu demi menjaga agar kiai, ulama, dan tokoh agama terlindungi dari paparan Covid-19.
Upaya ini termasuk pemantauan ketersediaan ruang isolasi mandiri (isoman) di ponpes, dan distribusi masker serta paket vitamin.
“Karena memang stoknya kurang. Nah ini kita berikan stok,” lanjut Sakwan.
Baznas turut mendukung percepatan program vaksinasi dengan sasaran para kiai, serta santri-santri yang jadi murid-muridnya. Melalui program vaksinasi Covid-19 secara massal di berbagai ponpes.
“Seperti kemarin di Krapyak 3 ribu (sasaran vaksinasi). Sleman seribu, kemudian pesantren Mualimin seribu. Kita coba mempercepat vaksinasi di kalangan santri,” urai dia.
Dengan segala upaya ini, harapan Baznas, kasus-kasus penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes yang membahayakan bagi para pengasuh serta santri tak lagi bermunculan.
“Kemarin rencana mau kita vaksin di salah satu ponpes di Sleman, tapi ternyata setelah kita antigen ada yang positif setelah PCR semua dari 150 anak dan guru itu 86 positif. Sekarang isoman di UGM, dan ini kita support,” tuturnya. (red)