Usai Lebaran Wakil Ketua MPR Ajak Masyarakat Perkuat Semangat Persatuan

KS, JAKARTA – Lebaran 2023, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyampaikan semangat persaudaraan yang meningkat pada masa mudik Lebaran harus terus diperluas menjadi semangat persatuan antar sesama anak bangsa.

Dikatakan Lestari, semangat persatuan tersebut sangat penting dalam menjalani setiap proses kehidupan bernegara.

“Usai kembali dari kampung halaman dan mempertebal semangat persaudaraan di masa libur Lebaran, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan semangat persatuan dalam keseharian,” ujar Lestari, Selasa (25/4/2023).

Wanita yang akrab disapa Rerie itu mengungkapkan menurut perkiraan pemerintah, puncak arus balik di masa libur Lebaran 2023 akan terjadi dalam pekan ini.
Setelah pekan lalu diperkirakan 123,8 juta orang melakukan perjalanan ke kampung halaman dan berwisata ke sejumlah tempat di Tanah Air.

Dikatakan Rerie, pengaturan arus balik pada pekan ini dapat dilaksanakan dengan baik, agar masyarakat bisa segera kembali beraktivitas pasca libur Lebaran.

“Setelah memperkokoh silaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman, masyarakat diharapkan dapat kembali bersemangat untuk beraktivitas dengan kinerja yang lebih baik,” ungkapnya.

Rerie menambahkan penting untuk membangun semangat persatuan anak bangsa dalam setiap aktivitas yang merupakan bagian dari proses pembangunan. Berdasarkan catatan Bappenas, pencapaian sasaran makro pembangunan paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 mengalami penurunan dan terdapat 21% indikator pembangunan nasional yang memiliki kinerja stagnan.

Dijelaskan Ririe, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan yang pada September 2022 tercatat 9,57% itu bisa ditekan hingga 6,5% pada 2024. Terlebih, Indonesia tahun depan akan menjalani proses pemilihan umum untuk menentukan pimpinan nasional dan para wakil rakyat di tingkat pusat dan daerah, yang sangat menentukan keberlangsungan pembangunan nasional di masa datang.

Rerie menegaskan dalam proses pemilihan umum yang sarat dengan praktik kontestasi antar anak bangsa itu, diperlukan semangat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan proses pembangunan yang jauh lebih baik. (ris/int)