KS, JAKARTA – Gempa bumi magnitudo (M)6,2 yang terjadi 71 km tenggara Bolaang Uki, Provinsi Sulawesi Selatan, memicu guncangan selama beberapa detik. Warga beberapa kabupaten di provinsi ini merasakan guncangan dengan intensitas sedang hingga kuat.
Fenomena tektonik ini terjadi pada Sabtu malam (6/11/2021), sekitar pukul 21.37 WIB dengan kedalaman 20 km. Berdasarkan informasi terkini pada Minggu (7/11/2021), BPBD Kabupaten Minahasa dan Minahasa Selatan melaporkan tidak ada dampak kerusakan yang dipicu oleh gempa M6,2 tersebut. Sedangkan di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Pusdalpos BNPB masih belum mendapatkan konfirmasi situasi terkini.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian Operasi BNPB menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa dan Minahasa Selatan, mengenai guncangan gempa yang dirasakan masyarakat setempat.
Warga di Bolaang Mongondow Selatan merasakan guncangan kuat selama 2 hingga 5 detik. BPBD setempat melaporkan warganya panik hingga berhamburan keluar rumah. Sedangkan di Kabupaten Minahasa dan Minahasa Selatan, guncangan dirasakan sedang dengan durasi 2 hingga 3 detik.
Dilihat dari kekuatan gempa yang diukur dengan skala Mercalli Modified Intensity (MMI), wilayah Bolaang Mongondow Timur berada pada IV – V MMI, Kotamobagu III – IV MMI, Bolaang Mongondow, Talibu, Gorontalo dan Bitung III MMI, sedangkan di Manado dan Tomohon II – III MMI. Skala III MMI mendeskripsikan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Semakin tinggi MMI, dampak yang ditimbulkan semakin besar.
Sementara itu, pada Rabu lalu (3/11/2021) warga Bolaang Mongondow Selatan merasakan guncangan kuat gempa. Saat itu gempa M5,3 yang memicu guncangan kuat 4 – 5 detik terjadi 84 km tenggara Bolaang Uki, Sulawesi Selatan.
Analisis inaRISK menyebutkan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merupakan wilayah dengan potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 5 kecamatan berada pada kategori tersebut. Kelima kecamatan itu antara lain Posigadan, Bolang Uki, Pinolosian, Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur.
Warga diimbau untuk selalu siap siaga terhadap potensi bahaya gempa bumi yang dapat terjadi kapan pun. Keluarga dan masyarakat dapat mengetahui risiko bahaya gempa dari aplikasi inaRISK serta mengakses informasi resmi terkait dengan kegempaan maupun kebencanaan pada situs resmi pemerintah, seperti BMKG, BNPB atau BPBD. (Wid)