KS, ALGIERS – Kebakaran hutan di Aljazair menewaskan 65 orang pada Selasa (11/8/2021) kemarin waktu setempat, termasuk diantaranya 28 tentara yang dikerahkan untuk membantu memadamkan api juga ikut menjadi korban.
Dilansir dari media lokal setempat, kebakaran hutan ini sudah berlangsung sejak senin (10/8/2021) kemarin. awan asap tebal menutupi sebagian besar wilayah pegunungan Kabylie di timur ibu kota.
Menteri Dalam Negeri Kamel Beldjoud menuduh pelaku pembakaran memicu api, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang tuduhan tersebut.
Televisi pemerintah Aljazair melaporkan sebagian besar kematian terjadi di provinsi Tizi Ouzou, menurut media pemerintah Aljazair, 12 tentara yang dirawat di rumah sakit berada dalam kondisi kritis.
Sementara itu, Presiden Abdelmadjid Tebboune mengumumkan tiga hari berkabung secara nasional mulai Kamis ini, menurut sebuah pernyataan dari Kepresidenan Aljazair. Beberapa provinsi Aljazair selama berhari-hari mengalami kebakaran besar yang diperparah oleh gelombang panas yang parah dan angin selatan yang menghembuskan panas tinggi.
Sementara itu, Pemerintah Prancis tawarkan bantuan telah menyampaikan solidaritas dengan Aljazair dan menawarkan dukungan untuk membantu memerangi kebakaran hutan.
“Hati kami bersama semua korban dan orang yang mereka cintai. Prancis siap memberikan dukungannya untuk menghadapi situasi ini,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian di Twitter.
Benoit Payan, walikota kota Marseille, juga menawarkan pengiriman tim pemadam kebakaran dan peralatan terkait ke Kabylia “jika Aljazair memintanya.” Ada banyak penduduk Prancis asal Aljazair tinggal di Marseille di selatan Prancis. (net)