KS, SURABAYA – Kasus kematian COVID-19 di Indonesia tembus angka 100 ribu atau tepatnya 100.636. Dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus kematian COVID-19 tertinggi di Indonesia, yakni sebanyak 21.670 kasus.
Ketua Satgas Kuratif COVID-19 Jatim Dr Joni Wahyuhadi mengatakan, pekerjaan rumah saat ini yakni menekan angka kematian COVID-19. Apalagi saat ini, angka kematian COVID-19 di Jatim 6,82 persen.
“Memang angka kematian tinggi, diikuti juga kenaikan kasus yang tinggi. Semakin banyak case COVID-19, tentu semakin banyak angka kematian. Ibu Gubernur bersama jajaran forkopimda terus berupaya keras menurunkan angka kematian ini,” ujar Joni di Surabaya (5/8/2021).
Joni menyebut, secara persentase, angka kematian COVID-19 di Jatim mulai menurun selama PPKM darurat hingga PPKM level 3 dan 4. Sebelum diterapkan PPKM Darurat, angka kematian COVID-19 di Jatim 7,15 persen, saat ini turun menjadi 6,82 persen (Data per-Rabu 4 Agustus 2021).
Pria yang juga Dirut RSU dr Soetomo ini menjelaskan, sejumlah upaya yang dilakukan Satgas COVID-19 Jatim untuk menurunkan angka kematian Corona.
“Di Soetomo saja, kita perbesar triase IGD, karena banyak sekali pasien yang antre sebelumnya, sekarang telah mendapat perawatan. Ruang isoman juga diperbanyak di Surabaya, ruang isolasi terpusat buat pasien yang awalnya isoman terus dipantau, agar tidak ada pasien yang memburuk kondisinya dengan dipantau oleh dokter yang terkoneksi langsung RS rujukan,” terangnya.
Dia menambahkan, tingginya angka kematian di Jatim disebabkan banyak pasien COVID-19 yang telat datang ke rumah sakit.
“Jadi banyak yang datang kondisinya sudah buruk, akhirnya belum masuk ke ruang perawatan, baru di IGD sudah meninggal. Ini yang kita tekankan ke warga, kalau sakit, ada gejala, sudah langsung saja dirujuk ke rumah sakit. Karena kalau sudah memburuk dan baru dibawa ke rumah sakit, persentase sembuhnya jadi kecil,” bebernya.
Dirinya berpesan masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta menjauhi kerumunan. Semakin masyarakat patuh, dia yakin penyebaran COVID-19 bisa ditekan seminimal mungkin.
“Kuncinya di hulunya. Kuratif ini kan hilir seperti rumah sakit, pelayanan kesehatan dan lainnya. Kuncinya tetap di hulu, yakni prokes ketat, masyarakat tidak berkerumun,” pungkasnya.
Dari data Satgas COVID-19 pusat, angka kematian COVID-19 di Jawa Timur tertinggi sebanyak 21.670. Kemudian disusul Jawa Tengah sebanyak 20.947, dan DKI Jakartaa sebanyak 12.531.
Sumber : detik.com