
KS, Bengkayang – Harapan baru bagi petani jagung di Kabupaten Bengkayang semakin nyata. Melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, ekspor perdana jagung lokal ke Malaysia akan segera dilakukan, membuka peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan petani di wilayah perbatasan.
Kesiapan panen raya jagung tahap II tahun 2025 di Sanggau Ledo serta peluncuran ekspor ini menjadi perhatian khusus pemerintah. Wakapolda Kalbar, Brigjen Pol. Roma Hutajulu, bersama sejumlah pejabat terkait, mengunjungi PLBN Jagoi Babang guna memastikan kelancaran proses ekspor, termasuk administrasi dan teknisnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat VIP PLBN, berbagai pihak termasuk Bea Cukai, Imigrasi, dan Badan Karantina Wilayah Kalimantan Barat berkoordinasi agar mekanisme ekspor berjalan optimal. Kepala Bidang Pengelolaan PLBN Jagoi Babang, Misdo J. Purba, menyampaikan bahwa langkah-langkah percepatan perizinan telah disiapkan guna memastikan pengiriman jagung sesuai jadwal.

“Kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait agar semua prosedur berjalan lancar. Bahkan, acara pelepasan ekspor akan disaksikan langsung oleh Presiden RI melalui teleconference dari lokasi panen raya di Sanggau Ledo,” ujar Misdo.
Momentum ini bukan sekadar pelepasan hasil pertanian, melainkan penanda kebangkitan sektor agribisnis di perbatasan. Panen raya yang berlangsung di Dusun Kandasan, Kecamatan Sanggau Ledo, diperkirakan akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri, dan Menteri Pertanian. Selain itu, Presiden juga dijadwalkan meresmikan pabrik pengolahan jagung Merah Putih di Kelurahan Sebalo, Kabupaten Bengkayang.
BACA JUGA : Membangun Beranda Depan Indonesia: BNPP RI Tinjau Perbatasan Kalimantan Utara
Ekspor jagung dilakukan dengan pemberangkatan armada truk dari zona inti PLBN menuju titik nol perbatasan RI-Malaysia. Di lokasi tersebut, jagung akan dipindahkan ke armada truk Malaysia sebelum dikirim ke negara tujuan. Prosesi ini akan disaksikan melalui live streaming oleh Presiden dan jajaran pemerintahan.
Kerja sama lintas sektor yang terjalin antara PLBN Jagoi Babang, Polda Kalbar, dan Bea Cukai menjadi kunci sukses dalam memfasilitasi ekspor perdana ini. Dengan hadirnya produk lokal di pasar internasional, peluang pertumbuhan ekonomi semakin luas dan petani perbatasan kini memiliki akses lebih baik untuk menjangkau pasar global.
BACA JUGA : Petugas BNPP-RI Tinggalkan Keluarga Demi Tugas Perbatasan di Hari Raya
Langkah ini diharapkan tidak hanya menguntungkan bagi perekonomian Bengkayang tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara agraris yang mampu bersaing di tingkat internasional. Dengan dukungan yang terus mengalir dari berbagai pihak, keberlanjutan ekspor komoditas pertanian ke mancanegara semakin menjanjikan.