
KS – Jakarta, Dukungan terhadap percepatan pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) terus menguat. Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Selly Andriany Gantina, menegaskan pentingnya kehadiran Ditjen tersebut sebagai upaya strategis dalam meningkatkan kecerdasan anak bangsa melalui penguatan peran pondok pesantren.
“Keberadaan Ditjen Pesantren sangat menolong untuk program pembangunan peningkatan kecerdasan anak bangsa. Maka saya sangat setuju percepatan pembentukannya, apalagi Ditjen PHU sudah dilepas,” ujar Selly saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Selly menyebut pembentukan Ditjen Pesantren seharusnya sudah dilakukan sejak lama, mengingat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren telah memberikan landasan hukum yang kuat. Ia menilai implementasi kebijakan tersebut terlambat dan mendesak agar Kemenag segera merealisasikannya.
Selain aspek kelembagaan, Selly juga menyoroti pentingnya alokasi anggaran yang memadai bagi pesantren. Menurutnya, perhatian serius terhadap kebutuhan finansial lembaga pendidikan berbasis agama ini sangat krusial untuk mendukung pengembangan kualitas pendidikan dan pembinaan umat.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii menyatakan pihaknya tengah mengebut pembentukan Ditjen Pesantren. Ia berharap, kehadiran direktorat baru ini dapat menjadi kado istimewa pada peringatan Hari Santri, 22 Oktober 2025.
“Kementerian Agama kehilangan Ditjen Haji, tetapi bisa menambah Ditjen Pesantren. Ini bentuk komitmen pemerintah terhadap dunia pesantren,” kata Syafii.
Syafii menegaskan, pesantren memiliki peran vital dalam pendidikan, dakwah, dan pembinaan umat. Oleh karena itu, ia menilai pesantren perlu mendapat dukungan kelembagaan yang lebih kokoh melalui pembentukan Ditjen tersendiri.
Pembentukan Ditjen Pesantren saat ini menjadi salah satu agenda prioritas Kemenag, seiring dengan dorongan kuat dari legislatif dan harapan besar masyarakat pesantren di seluruh Indonesia.