KS, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani hari ini genap berusia 48 tahun. Momen ulang tahun Puan ini bersamaan dengan tugasnya sebagai Ketua DPR RI untuk menghadiri Fifth World Conference of Speakers of Parliament (WCSP) di Wina, Austria, Senin (6/9/2021).
Tidak ada perayaan khusus untuk perempuan kelahiran Jakarta 6 September 1973 ini. Hanya ucapan selamat dari keluarga di Tanah Air lewat sambungan telepon, dan ucapan langsung dari sesama delegasi dan staf DPR yang ikut bertugas.
Di hari pertama WCSP, Puan berbicara soal pemerataan vaksin Covid-19 di hadapan para ketua parlemen sedunia. Dia mengingatkan negara yang memiliki stok vaksin berlebih untuk berbagi kepada negara yang kekurangan.
“Diperlukan akses yang adil dan merata terhadap vaksin bagi semua orang. Kita perlu terus mendorong untuk berbagi vaksin dari negara yang memiliki kelebihan pasokan vaksin kepada negara yang membutuhkan,” kata Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut mengingatkan, setiap negara harus memastikan agar setiap orang di dunia mendapatkan akses vaksin. Selain itu juga, kata Puan, agar setiap orang di dunia mendapat akses pemeriksaan (testing) dan perawatan (treatment).
“Kita semua perlu terus meningkatkan sumber daya Covid-19 Vaccines Global Access atau COVAX facility untuk melakukan koordinasi dan distribusi vaksin,” tuturnya.
Fifth WCSP yang digelar hingga 8 September 2021 mendatang merupakan forum yang digelar oleh Inter-Parliamentary Union (IPU), organisasi internasional beranggotakan parlemen-parlemen dari negara-negara berdaulat, yang bekerja sama dengan Austria National Council.
Pertemuan ketua-ketua parlemen sedunia itu mengangkat isu besar terkait multilateralisme untuk perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Isu tersebut diangkat mengingat pandemi Covid-19 telah membawa dampak besar bagi upaya dunia untuk mencapai berbagai tujuan pembangunan dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
“Untuk mengatasi pandemi dunia membutuhkan multilateralisme yang efektif, yang sekaligus dapat mengatasi berbagai permasalahan dunia, seperti perubahan iklim, dan perdamaian dunia,” jelas Puan.
Ditegaskan Cucu Proklamator Bung Karno ini, dunia membutuhkan langkah bersama untuk mengatasi krisis dampak pandemi Covid-19. Oleh karenanya, menurut Puan, setiap negara harus berpartisipasi untuk meningkatkan kerja sama internasional, termasuk kerja sama antar-parlemen untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
“Namun hal ini juga harus dibarengi dengan upaya meningkatkan kapasitas produksi, mempercepat produksi vaksin, dan meningkatkan transfer teknologi ke negara berkembang untuk dapat memproduksi vaksin sendiri,” ucap mantan Menko PMK tersebut.
Puan menilai, dunia perlu memiliki mekanisme untuk mengumpulkan (pooling) berbagai sumber dasar kesehatan. Sumber dasar kesehatan itu mulai dari obat-obatan, peralatan kesehatan, hingga vaksin yang dapat didistribusikan secara cepat jika terjadi krisis kesehatan di berbagai negara.
“Pandemi ini harus menjadi momentum untuk memperkuat Ketahanan Kesehatan dan kesiapan untuk menghadapi pandemi serupa yang mungkin terjadi di masa depan,” sebut Puan.
Puan mengatakan, hal ini tentunya membutuhkan sinergi apik antara tiap-tiap parlemen dan pemerintah.
“Parlemen bersama pemerintah memiliki peran penting pada masa krisis, termasuk pandemi ini, untuk membuat kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” tutupnya.
Sebelumnya, Sekjen DPR RI, Indra Iskandar menggarisbawahi pentingnya forum WCSP ini dihadiri langsung oleh Ketua DPR RI.
“Pertemuan ini diadakan setiap 5 tahun sekali dan jika hanya diwakilkan oleh IPU tidak menjamin akan mendapat hak bicara,” kata Indra. (Wid)