
KS, SIDOARJO – Jalur penghubung utama antara Malang dan Surabaya kembali mendapat sorotan. Sambungan Jembatan Arteri Porong-Sidoarjo, Jawa Timur, dilaporkan mengalami kerusakan serius, dengan 13 titik sambungan yang ambles. Kondisi ini tidak hanya memperlambat perjalanan, tetapi juga menimbulkan kemacetan panjang, meresahkan ribuan pengendara yang melintasi jalur tersebut, terutama menjelang musim mudik Lebaran.
Dalam sebulan terakhir, kerusakan ini menciptakan lubang dengan kedalaman 15 hingga 20 sentimeter di beberapa titik sambungan jembatan. Bagi para pengendara, kondisi jalan yang rusak ini menjadi tantangan tersendiri. Mereka harus memperlambat kecepatan demi keselamatan, tetapi di sisi lain, hal ini menyebabkan antrean panjang kendaraan yang hampir tak terelakkan.
Fajar, salah satu pengendara yang kerap melintasi jembatan ini, mengaku kondisi ini sangat mengganggu. “Sangat menghambat perjalanan. Kita harus pelan-pelan karena takut rusak kendaraan. Sebisa mungkin segera diperbaiki,” ungkapnya. Komentar serupa juga disampaikan Erik, yang menilai perlambatan perjalanan sangat berdampak pada waktu tempuh. “Macet dan jalannya terganggu. Harapan kami, ada tindakan cepat,” tambahnya.
Jembatan Arteri Porong-Sidoarjo merupakan jalur vital yang menghubungkan kota-kota besar di Jawa Timur. Menjelang dua pekan sebelum Lebaran, arus mudik diprediksi meningkat tajam. Namun, hingga kini, laporan kerusakan yang sudah diajukan ke dinas terkait belum membuahkan hasil perbaikan. Keadaan ini memicu keresahan di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada kelancaran jalur ini untuk aktivitas harian dan persiapan mudik.
Sebagai bentuk respons sementara, petugas kepolisian memasang tanda di sejumlah titik yang ambles. Langkah ini bertujuan mengingatkan pengendara agar lebih berhati-hati, meskipun tidak sepenuhnya menyelesaikan permasalahan yang ada. Banyak pengendara merasa bahwa penanganan sementara ini kurang memadai untuk mengimbangi pentingnya perbaikan permanen.
Perjalanan yang lambat akibat kerusakan jembatan ini menjadi momok bagi pengendara. Mereka harus bersabar menghadapi antrean panjang, sementara lubang yang cukup dalam di sambungan jembatan juga menimbulkan risiko kerusakan kendaraan.