
KS, MATARAM — Keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan menjadi tantangan serius di Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan mutu tenaga kesehatan menjadi prioritas penting. Menanggapi hal ini, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram, Kementerian Kesehatan RI resmi menjalin kerja sama dengan Lembaga Olah Pikir Indonesia (LOA Indonesia).
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan di Aula Bapelkes Mataram pada Senin, 2 Juni 2025.
Menurut informasi dari Sehatnegeriku Kemenkes, pemerintah telah membangun 66 rumah sakit baru di berbagai kabupaten/kota, dilengkapi dengan fasilitas kesehatan modern. Namun, pembangunan ini tidak akan optimal tanpa didukung oleh SDM kesehatan yang kompeten dan berkualitas.
Kerja sama antara Kemenkes dan LOA Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, khususnya dalam ranah olah pikir. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Bapelkes Mataram, Ali Wardana, SKM., M.Si., beserta jajaran, serta Direktur LOA Indonesia, Avifi Arka, Ph.D.
Dalam sambutannya, Ali Wardana menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan kompleks di bidang kesehatan.
“Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung pengembangan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan, khususnya di ranah olah pikir,” ujarnya.
Sementara itu, Avifi Arka menyampaikan komitmennya untuk berkontribusi dalam mencetak tenaga kesehatan yang andal dan berdaya saing tinggi. Ia menjelaskan bahwa kerja sama ini mencakup program pelatihan, workshop, dan pendampingan yang akan segera dilaksanakan.
“Melalui sinergi ini, kita sama-sama mengharapkan terciptanya ekosistem pengembangan kompetensi yang efektif dan berdampak langsung pada pelayanan kesehatan masyarakat,” ungkap Avifi.
Lebih lanjut, Avifi menjelaskan bahwa pelatihan di bidang olah pikir, khususnya hipnoterapi, semakin diminati di Indonesia. Banyak tenaga medis kini memanfaatkan hipnoterapi sebagai metode bantu dalam menangani pasien.
“Hipnoterapi dapat membantu pasien yang mengalami gangguan kecemasan, depresi, kecanduan, obesitas, penyimpangan perilaku seksual, bahkan untuk pengendalian nyeri (pain control),” tambahnya.
LOA Indonesia, melalui Indonesian Hypnosis Centre (IHC), aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai optimalisasi pikiran, perasaan, dan perilaku—baik di tingkat nasional maupun forum ilmiah internasional.
Dengan mengusung jargon “IHC Barometer Hipnosis Indonesia”, kerja sama antara Bapelkes Kemenkes Mataram dan LOA Indonesia ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat secara menyeluruh menuju Indonesia Emas 2025. (Wid)