
KS, TANGERANG – Ratusan warga masih antri untuk mendapatkan gas elpiji subsidi ukuran tiga kilogram, meski Presiden Prabowo sudah mengintruksikan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral ) membatalkan kebijakan pelarangan pengecer menjual gas subsidi.
Pangkalan Gas di Jl. Palem Raya, Kota Tangerang yang kemarin disidak menteri ESDM, Bahlil Lahadalia masih menjadi tempat favorit warga berburu gas elpiji subsidi
Sempat terjadi perdebatan antara warga dengan pegawai pangkalan gas karena pihak pangkalan menyarankan sesuai domisili warga Cibodas, dengan menunjukkan KTP (Kartu Tanda Penduduk). Rabu (05/02/25).
Karena banyak warga yang mengantri pihak agen gas pun pasrah karena banyak komplen dari pihak warga yang berdomisili luar Kota Tangerang.
Seorang warga bernama Siti Rohimah mengeluh sudah menunggu sejak pukul delapan pagi namun tidak kunjung mendapatkan gas elpiji.
“Warung-warung belum ada yang jual masih kosong dan sekarang masih antria saja. Disini satu orang satu nggak boleh double.” Ujar Siti Rohimah
Siti menambahkan sampai saat ini stok gas elpiji di warung-warung belum tersedia, meski Presiden sudah mengintruksikan untuk segera menormalisasi ketersediaan tabung gas elpiji di setiap pengecer.
“Kebijakánnya kan untuk mempermudah, ya mungkin ini juga karena pertama ya. Mudah-mudahan besok-besok jadi lancar lagi, gampang nyarinya, enggak pakai antre begini,” kata Budi Setiawan, pemilik agen gas elpiji Cibodas.
Budi Setiawan berharap antrean panjang ini tidak berlangsung lama mengingat informasinya, besok setiap agen gas sudah menyediakan gas elpiji, bagi yang sudah mengurus NIB (Nomor Induk Berusaha). Imbuh Budi.
