
Untaian kata-kata yang tersirat dalam puisi yang diciptakan oleh Heri Effendi menyiratkan sebuah rasa umatnya yang mengharapkan bulan ramadan dapat dirasakan dan dijalankannya. Namun, dalam puisi ini tertulis adanya ego dalam kehidupan hingga tak menjalankan puasa yang sepenuhnya dan hanya sekedar menahan lapar dan haus. Berikut puisinya.
Dia Yang Pergi, Berharap Kembali Lalu Ku Abaikan Lagi.
Malu… itu yang kurasakan.
Menangis… rasa itu ada pula.
Menjerit… rasa yang kuingin lakukuan.
Hari ini, banyak rasa sulit untuk ku ungkap pula.
Ya, aku munafik pada diri.
Kau pergi, ku inginkan kembali.
Saat kembali, aku ego diri
Kaupun kini pergi kembali
Aku penuh dosa
Namun abai pada diri
Kau berikan segala ampunan pada jiwa
Lagi, hati ingkari.
Berbagai taburan pahala
Ku jalankan setengah hati
Puasa hanya sekedarnya
Tak mampu menjaga hati
Gema takbirpun kembali berkumandang
Kaupun segera pergi
Aku malu mengharapkan Kau kembali datang
Takut kembali mengingkari