
KS, Serang | Banten – Desakan penutupan pabrik minuman keras (miras) Kawa-Kawa di Serang semakin menguat. Para ulama dan santri yang mewakili suara masyarakat, memberikan ultimatum kepada pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas.
KH. Fahaddudin, dalam orasinya, menyampaikan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka akan ada konsekuensi yang lebih besar.
“Kami tidak akan tinggal diam. Jika pemerintah terus mengabaikan suara rakyat, maka kami akan mengerahkan massa yang jauh lebih besar lagi,” tegasnya.
BACA JUGA : Operasi Sikat, Polda Metro Jaya Ungkap 276 Kasus dan Tangkap 341 Pelaku
KH. Fahaddudin, Pengasuh Majelis Ta’lim Raudhotul Muta’allimin, menegaskan bahwa perjuangan mereka belum berakhir.
“Kami akan terus berjuang, bahkan jika harus mengerahkan massa yang lebih besar lagi. Ini adalah perang melawan kejahatan,” tegasnya. Ancaman ini disambut gemuruh takbir oleh para demonstran yang hadir.
Keberadaan pabrik miras Kawa-Kawa di kawasan industri halal Cikande terus menjadi sorotan tajam. Para ulama dan santri yang tak kunjung puas dengan respons pemerintah, kini melontarkan ancaman serius.
Ketegasan para ulama ini menunjukkan betapa dalamnya keprihatinan mereka terhadap dampak negatif keberadaan pabrik miras terhadap moralitas masyarakat, terutama generasi muda. Para santri dan ulama bertekad untuk membersihkan Serang, Banten dari segala bentuk pengaruh buruk yang dapat merusak generasi penerus.