
KS, PANDEGLANG – Tak terima kalah hasil perolehan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, seorang calon Legislatif (caleg) DPRD Pandeglang diduga melakukan penutupan jalan yang menjadi poros desa yang terletak di Kampung Sandahiang, Desa Nembol, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Peristiwa penutupan akses jalan ini terjadi pada Selasa 27 Februari 2024 kemarin, sehingga seketika membuat gempar warga setempat yang hendak melintas jalan tersebut.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Nembol, Tb Eman Kamaruzaman mengatakan, dirinya membenarkan terkait peristiwa diduga oknum Caleg DPRD Pandeglang lakukan penutupan akses jalan tersebut.
“Betul, tapi untuk kronologis yang sebenarnya saya kurang begitu tahu ya, karena saya juga mendapat laporan dari aparatur saya, RW dan masyarakat setempat terkait penutupan jalan yang dilakukan oleh salah seorang tokoh masyarakat,” kata Tb Eman Komaruzaman, Rabu (28/2).
Dituturkan Eman, setelah mendapat informasi tersebut dirinya langsung berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI terkait hal tersebut.
“Kepolisian dan pihak Koramil mereka membetulkan adanya penutupan akses jalan itu, saya juga mengkonfirmasi terkait penutupan jalan ini dengan salah satu warga saya yang merupakan kakak dari orang bersangkutan yang melakukan penutupan jalan ini,” jelasnya.
“Ketika di lokasi dan kami menghubungi ke salah satu adiknya, kata adiknya sudah bongkar saja, jalan itu kami bongkar oleh aparat desa, kepolisian dan TNI, akhirnya jalan itu bisa dilalui lagi,” sambungnya.
Dijelaskannya, jalan tersebut merupakan jalan yang menghubungkan antar kampung dan merupakan akses jalan utama yang dilalui masyarakat.
Selain menutup akses jalan oleh oknum caleg yang tak terima kalah dalam pemilu, akses saluran air pun diduga dipermasalahkan yang dikeluhkan oleh masyarakat, kemungkinan permasalahan ini akan dimusyawarahkan di Polsek Mandalawangi.
“Jadi saya mendengar sepintas tadi dari masyarakat, terutama ibu-ibu itu, dia mengeluhkan terkait air, boleh dibuka kembali airnya tetapi harus bayar Rp150 ribu per bulannya, cuma secara persisnya saya belum tahu karena waktu musyawarah pun saya tidak dikasih tahu oleh pihak warga setempat,” terangnya.
Selain menutup akses jalan oleh oknum Caleg yang tak terima kalah dalam Pemilu, akses saluran air pun diduga dipermasalahkan yang dikeluhkan oleh masyarakat, kemungkinan permasalahan ini akan dimusyawarahkan di Polsek Mandalawangi. “Karena sesuai dengan keinginan dia pengen dimusyawarahkan di Polsek begitu,” jelasnya. (red/int)